[International] Walikota Pusing Ikuti Gaya Ahok yang Terlalu banyak Gebrakan

Share it:
Walikota Pusing Ikuti Gaya Ahok yang Terlalu banyak Gebrakan
terjoko.blogspot.com - Saya bukan tak menghargai kerja (pegawai) yg cerdas, itu sudah bagus tapi Jakarta ni butuh pegawai cerdas dan cepat kerjanya.
Basuki Tjahaja Purnama

terjoko.blogspot.info - Selama menjabat di Pemprov DKI Jakarta, sejumlah program direncanakan Basuki Tjahaja Purnama. Beberapa dari program itu sebenarnya sudah ada sejak dulu tapi tak ada yg berani mengeksekusi.

Sebut saja seperti penertiban PKL, penggusuran rumah dan penertiban pasar. Setelah menjadi gubernur, Ahok, sapaan Basuki, memutuskan nekat membersihkan kawasan yg dianggap tak tertib sekalipun lawannya warga itu sendiri.

Anak buah pun dituntutnya berani. Bawahan yg kerja memble akan ditinggalkan Ahok. Sebab dia yakin masalah Jakarta akan selesai bila semua saling bekerja sama.

"Kalau enggak bagus gimana? Gampang, kita ada 3 prinsip, pertama pecat, kedua pecat dan ketiga pecat!," tegas Ahok, pd Jumat lalu.

Ahok menambahkan, Jakarta bukan hanya butuh pegawai yg hanya cerdas saja. Tapi kecepatan bekerja dan ketelitian jg sangat diperlukan.

Dia menilai, sikap tegas itu bukan karena tak menghargai jerih payah anak buahnya. Tapi dia berdalih, semua demi kepentingan warga Jakarta.

"Saya bukan tak menghargai kerja (pegawai) yg cerdas, itu sudah bagus tapi Jakarta ni butuh pegawai cerdas dan cepat kerjanya. Ibu kota Jakarta ni tak butuh pegawai lambat," paparnya.

Ahok yakin banyak pegawai yg masih bersedia bekerja sama dengannya membangun Jakarta melalui sejumlah program yg digagas. Tapi saking banyaknya program yg dibuat Ahok tak jarang bawahannya bingung sendiri.

Hal itu terjadi saat Ahok berniat mengalihfungsikan kantor Suku Dinas Ketenagakerjaan di Jakarta Timur. Ahok berniat menjadikan kantor itu sebagai rumah susun sewa (rusunawa).

Rumah susun menjadi salah satu program andalan Ahok mengingat banyak hunian warga yg ilegal yg ditertibkan karena dampak pengerjaan proyek.

"Kantor Sudin Tenaga Kerja di Jakarta Timur mau kami ambil. Ada dua hektar lebih lahan untk bikin rusun dan di bawahnya ada kantor," ujar Ahok percaya diri.

Setelah dikonfirmasi kebenaran rencana itu ke Wali Kota Jakarta Timur, Bambang Musyawardhana, dia kaget. Dia membantah kantor Sudin Ketenagakerjaan akan dibongkar menjadi rusun.

Dijelaskan dia, Kantor Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Sudinakertrans) Jakarta Timur yg berada di Jalan DR Sumarno, Klender, nyatanya berada dlm satu kawasan dgn kantor Pemerintahan Kota Jakarta Timur.

"Lah, kan Kantor Sudinakertrans Jaktim gabung sama kita. Di Jalan Dokter Sumarno, itu kantor baru Wali Kota Jaktim. Kalau kantor kami dijadiin rumah susun, kami mau berkantor di mana nanti?" ujar Bambang.

Meski didesak, berulang kali Bambang membantah. Lalu siapa yg salah?

Dia menduga, mantan bupati Belitung Timur itu sedang banyak pikiran hingga salah sebut.

"Mungkin Bapak ( Ahok) lagi banyak pikiran," ujar Bambang singkat.

Ditambahkannya, mungkin yg dimaksud adlh kantor BLK Sudinakertrans. "Apa Balai Latihan Kerja (BLK) yg mau dijadikan rusun? Kalau kantor BLK Sudinakertrans Jakarta Timur, ada di Cijantung, bukan di Klender," pungkasnya.

Ahok belum menanggapi lebih jauh soal kesalahannya tersebut.

source : http://viva.co.id, http://okezone.com

Share it:

International

Post A Comment:

0 comments: