[Haji] Keselamatanmu Terletak Pada Lisanmu

Share it:

terjoko.blogspot.com - Suatu ketika Rasulullah mengatakan bahwa keselamatan dan kebahagiaan manusia terletak pd kemampuannya menjaga lisannya. Menjadikan tiap apa yg diucapkannya bermanfaat dan menjadikannya lebih terhormat.

Tapi sebaliknya, jika yg diucapkan adlh hal-hal yg negatif maka lisan kita akan menjadi penyebab hancurnya diri kita sendiri. Untuk itu tiap apa yg kita ucapkan haruslah bermakna, bermanfaat dan menjadi pengingat bagi yg mendengarnya.

Keselamatanmu Terletak Pada Lisanmu

Sebagaimana sabda Rasulullah,

Aku diberi nasihat oleh Rabb-ku dgn Sembilan perkara yg aku pun berwasiat kepada kalian dengannya. Dia mewasiatkan kepadaku untuk:

1. berlaku ikhlas dlm keadaan sembunyi / pun terbuka
2. bersikap adil dlm keadaan ridha dan marah
3. berhemat dlm keadaan kaya / miskin
4. memaafkan orang yg mendzalimiku
5. memberikan bantuan kepada orang yg enggan membantuku
6. menyambung tali persaudaraan kepada orang yg memutuskannya
7. menjadikan diamku adlh berpikir
8. menjadikan dzikir sebagai pembicaraanku
9. serta menjadikan pandanganku sebagai ibrah (pelajaran). (HR. Razin)

Bahkan Umar bin Khattab menegaskan bahwa berbicaralah yg terbaik dan bernilai serta minimalkan bercanda dan berbohong. Sebagaimana nasihat Umar ibnu Khattab kepada Ahnaf bin Qais :

Siapa yg banyak tertawa, wibawanya akan merosot. Siapa yg banyak bercanda, niscaya diremehkan. Siapa yg banyak berbicara dustanya. Siapa yg banyak dustanya, sidikit malunya. Siapa yg sedikit malunya, tipis waro’-nya. Siapa yg tipis waro’-nya mati hatinya.

Dalam hadits nabi disebutkan bahwa keselamatan manusia terletak pd kemampuannya menjaga lisannya. Sehingga bisa menciptakan keselamatan individual maupun ketentraman sosial.

Maka dari itu, sudah semestinya kita sebagai muslim untk melaksanakan apa yg diperintahkan Allah SWT pd kita melalui NabiNya. Semoga lisan dan tulisan kita selamat dari hal-hal yg bisa merusak kehidupan kita sendiri dan orang lain. Amiin.

Sumber : Membangun Karakter dgn Hati Nurani/Akh Muwafik Shaleh/Erlangga/2002

other source : http://tempo.co, http://kabarmakkah.com, http://detik.com

Share it:

Haji

Post A Comment:

0 comments: