terjoko.blogspot.com - Setelah kekacauan tersebut, ayah Bom dipapah keluar oleh Sekretaris Kim dan Ahjusshi. Ibu Bom merasa menyesal karena berakhir seperti ini, apalagi di depan Bom dan In Sang.
Sekretaris Kim berkata seharusnya ayah menahan diri hingga tak pulang dgn tangan kosong seperti ini. Ayah dan ibu kembali tersinggung. Apa mereka terlihat seperti pengemis? Ahjusshi dan Guru In Sang buru-buru mengamankan Sekretaris Kim agar tak terjadi keributan kedua. Ibu naik ke mobil setelah menitipkan Bom pd ahjumma.
N yonya Han seperti biasa menenangkan diri di kamar. Hal yg paling membuatnya kesal adlh saat ayah Bom menyebut In Sang menantunya. Beraninya mereka menyebut puteranya seperti itu di hadapannya.
Tuan Han merintih kesakitan (akibat nyangkut di balkon). Ia menolak tawaran ke dokter. Baginya yg terpenting saat ni adlh memarahi In Sang. Tapi ternyata ada yg tak kalah penting. Rambutnya rontok. Ia berseru tak akan memaafkan orangtua Bom.
In Sang dan Bom menanti dgn cemas di ruang kerja. Ahjumma menasehati mereka agar menerima hukuman apapun untk menenangkan orangtua In Sang.
Nyonya Han meminta suaminya tetap fokus dan tak mengatakan masalah rambut pd mereka. Tuan Han berkata ia bukan orang yg emosional (errr....cuma suka nangis ya?).
Mereka menemui In Sang dan Bom. Tuan Han menceramahi Bom mengenai kedua orangtuanya yg tak bisa melihat kesempatan. Karena itulah mereka tetap miskin. Ia berkata ia mencoba membantu orangtua Bom dlm berbagai aspek tapi ternyata mereka tak menerimanya. Karena itu ia akan membiarkan mereka.
In Sang menyela bukankah kakeknya (ayah Tuan Han) dulu jg miskin. Istilahnya: naga yg lahir dari aliran air. Tuan Han berkata kemiskinan jaman dulu berbeda dgn jaman sekarang. Sekarang ia beralih memarahi In Sang yg tadi ikut campur untk menjadi pahlawan tapi malah berakhir seperti ini.
Nyonya Han menuduh Bom yg sudah membuat In Sang berani seperti itu. Bom berkata In Sang bukan orang yg bodoh dan memiliki pemikiran sendiri.
Apa pemikiranmu, tanya Tuan Han. In Sang berkata ia ingin keluarganya dan keluarga bom berdiri sejajar dan saling memperhatikan. Nyonya Han dgn marah bertanya apakah In Sang masih jg bermimpi setelah mendengar perkataan ayahnya.
Bom berkata ia tersentuh dgn kata-kata In Sang. Memperhatikan dan saling mengunjungi satu sama lain dgn bebas, hidup dgn damai, mengapa hal-hal itu disebut hanya mimpi?
Hadapilah kenyataan, ujar Nyonya Han. In Sang berkata mereka melihat kenyataan jadi mereka tahu.
Apa yg kau tahu? Apa kau tahu perasaanku? Apa kau tahu rambutku.... Tuan Han jadi emosi.
Nyonya Han mengingatkan suaminya untk tak membicarakan rambut. Tuan Han menghela nafas panjang. Ia berkata kebebasan dan kedamaian yg mereka bicarakan tidaklah gratis. Tidak semua orang bisa menikmatinya. Mereka harus berkualifikasi untk itu. Nyonya Han berkata orangtua Bom tak memiliki kualifikasi untk memilikinya.
In Sang meminta ibunya agar tak menyakiti hati Bom. Tapi Bom memang gadis yg lebih tegar. Ia berkata ia tak sakit hati, sebaliknya ia meminta orangtua In Sang mengajarinya. Ia jg ingin memiliki kualifikasi seperti itu. Jika ia bisa memiliki kebebasan dan kedamaian dgn mempelajarinya, maka ia akan mempelajarinya.
Tuan dan Nyonya Han sama sekali tak menyangka Bom akan mengatakan hal seperti itu. Tiba-tiba Bom menangis. Nyonya Han jadi tak enak hati. Bom berkata ketika ia masih sekolah ia terlalu banyak bertanya dan menginterupsi kelas. Tapi jika ada yg mau mengajarinya, maka ia akan belajar dgn cepat. Tuan Han jadi memiliki ide mendengar perkataan Bom itu.
Ia menemui guru In Sang untk pertama kalinya. Akhirnya ketahuan jg namanya, Park Gyun Tae. Kita sebut Guru Park aja ya^^ Tuan Han meminta Guru Park mengajari Bom dan In Sang mengenai sudut pandang global. Guru Park mengerti.
Ibu dan ayah Bom tiba di rumah. Ayah kesulitan duduk hingga harus duduk di atas bantal. Noo Ri berkata seharusnya ia ikut dgn mereka tadi agar ia bisa menghentikan mereka. Ibu berkata percuma saja, justru semua ni terjadi karena In Sang berusaha menghentikan mereka.
Ibu mengungkapkan kekesalannya karena berani-beraninya orangtua In Sang menyarankan agar mereka tinggal di pinggir kota. Apa salahnya dgn itu, tanya Noo Ri. Paman jg berkata hal seperti ni bisa dihindari jika orangtua Bom dgn halus berkata akan memikirkan tawaran itu dan tak langsung menolak.
Tapi ibu sangat tersinggung. Ia bahkan tadinya hendak menuntut orangtua In Sang atas pelanggaran hak asasi dan penghinaan. Noo Ri berkata mereka akan kalah telah jika melakukannya. Mengapa begitu, ujar ibu Bom, mereka tak rugi apapun karena mereka tak memiliki apa-apa.
Paman berkata mereka akan kehilangan banyak. Banyak hal dlm keluarga mereka yg memalukan, misalnya saja tagihan setoran dari bank atas pinjaman mereka (dalam sidang hal-hal seperti ni akan dikorek dan tentu saja sangat memalukan). Tpai ayah berkata Hansong jg akan rugi banyak. Bukankah saat ni Hansong berada di tengah skandal?
Tuan Han memerintahkan Sekretaris Min untk mencari tahu apa yg paling mendesak bagi keluarga Bom saat ini. Ia akan memberi mereka pelajaran. Sekretaris Yang bertanya apa itu tak berlebihan, bagaimanapun mereka adlh besan Tuan Han.
Tuan Han keceplosan berkata bahwa rambut....eh bagian tubuhnya ada yg rusak dan tak bisa diperbaiki. Sekretaris Yang mengerti. Ia menelepon dokter spesialis untk membuat janji.
Tapi Tuan Han baru saja browsing di internet mengenai transplan rambut dan kabarnya hal itu menyakitkan. Ia meminta Sekretaris Yang memundurkan janji temu dgn dokter itu. Ia seorang yg tak tahan dgn rasa sakit.
Bom ikut belajar dgn In Sang. Sesuai permintaan Tuan Han, Guru Park akan mengajari mereka mengenai sudut pandang global. Bom tampak mendengar dgn sungguh-sungguh sampai hendak mencatat segala.
Guru Park memberi sebuah kasus dan bertanya pd mereka siapa yg akan menang dlm kasus tersebut. Baik Bom dan In Sang berpendapat hal yg sama meski menggunakan cara yg sedikit berbeda. Guru Park berkata mereka berdua salah. Pemenang dlm kasus itu adlh orang yg menyewa pengacara yg lebih kuat dari pihak lainnya. Contohnya Hansong. Seseorang seperti Tuan Han Jung Ho.
Itulah yg dinamakan sudut pandang global. Dari kekuasaan, oleh kekuasaan, untk kekuasaan.
Tapi apakah itu hal yg benar, tanya Bom. Tidak selalu, jawab Guru Park. In Sang berkata Bom tak perlu mengkhawatirkan hal seperti itu. Bom hanya perlu menjalani hidup menyenangkan bersamanya. Menurutnya hidup itu singkat, jadi berpikirlah hal yg menyenangkan saja.
Hidup seperti orangtuaku? Tanya Bom. Bagaimana In Sang bisa tahu mereka akan hidup lama / sebentar? Apa bagusnya hidup miskin selama 100 tahun? In Sang berkata bukan itu maksudnya. Tapi Bom terlanjur kesal. Guru Park memperhatikan keduanya dgn tertarik.
Saat sesi belajar Boom sudah usai, In Sang meminta nasihat dari gurunya mengenai apa yg harus ia lakukan. Guru Park bertanya apa In Sang sudah mengerti sekarang. Tak peduli seberapa besar Bom dan In Sang saling menyukai, mereka tak bisa hanya bersenang-senang. Itulah kehidupan.
In Sang bertanya apa yg dilakukan ayah lain. Guru Park menganjurkan agar In Sang mencari tahu sendiri dgn melihat kehidupan orang lain. Tapi In Sang sudah tahu hal itu percuma karena orangtuanya melarangnya ikut campur dlm pendidikan Jin Young.
Ia bertanya-tanya apa yg bisa ia lakukan untk menghibur Bom. Apakah ia bisa menjual beberapa sahamnya? Ia pernah dengar kakeknya memberikan sesuatu saat ia berulang tahun. Memangnya apa yg akan dilakukan In Sang setelah menjual saham itu? In Sang ingin membantu keluarga Bom agar bisa setara. Guru Park berkata ia hanya akan tertawa dgn ide itu. Sigh, In Sang terkadang dewasa tapi polosnya itu kadang keterlaluan >,<
Saat Bom sedang ke kamar bayi untk menyusui, diam-diam Sekretaris Kim dan Nyonya Han masuk ke kamarnya untk menukar mantra dgn yg baru. Tapi Bom kembali lebih cepat dan memergoki mereka.
Nyonya Han terlihat gugup. Ia berkata seharusnya Bom mengetuk pintu lebih dulu. Bom terlihat bingung, kenapa ia harus mengetuk pintu kamarnya sendiri? Tanpa sengaja ia menepis tangan Nyonya Han yg hendak menyentuhnya. Bom meminta maaf, saat ni dadanya terasa sangat sakit (karena menyusui) .
Ia melihat Sekretaris Lee menyingkirkan lembaran mantra dari meja. Apa itu, tanyanya. Sekretaris Lee beralasan bahwa ni adlh tradisi lama keluarga Han sejak jaman ibu Tuan Han. Bom berkata ia dan In Sang tak percaya pd jimat dan semacamnya.
Nyonya Han berkata ia jg tak percaya pd hal seperti itu. Ia hanya menghormati keinginan ibu mertuanya. Bom berkata ia akan berusaha keras untk berhasil meski tanpa jimat seperti itu. Mak jlebb...
Dengan halus ia meminta mertuanya keluar karena ia sangat kesakitan dan ingin berbaring. Dan ia meminta mertuanya memberitahunya sebelum datang ke kamar mereka lain kali. Nyonya Han tersinggung. Ia berkata ia membuat kesalahan saat menjaga tradisi keluarga. Bom berkata menurutnya itu bukan tradisi yg baik. Sekretaris Lee cepat-cepat membukakan pintu bagi Nyonya Han sebelum Nyonya Han meledak lagi.
Berikutnya giliran Tuan Han yg tersinggung. Saat ia hendak mengunjungi Jin Young, In Sang menegur ayahnya mengenai cuci tangan. Apa ayahnya sudah mencuci tangan sebelum menemui Jin Young? Bayi memiliki sistem kekebalan yg lemah.
Apa kau mencereweti Ayah, ujar Tuan Han kesal. In Sang berkata ia harus melindungi puteranya. Ia bahkan meminta pengasuh memeriksa kebersihan seluruh anggota keluarga. Tuan Han kesal dan berkata ia akan mencuci tangannya (daripada ketauan ia belum cuci tangan, iya kan?).
Bom menceritakan perihal jimat pd In Sang. In Sang berkata mereka perlu tradisi baru karena terlalu banyak kontradiksi dlm keluarga mereka. Bom berkata mereka harus lebih kuat. Dengan belajar apa yg harus mereka pelajari dan menolak pd apa yg salah.
Sementara Tuan dan Nyonya Han merasa ada yg tak beres dgn perilaku In Sang dan Bom. Mereka menganggap In Sang dan Bom kebablasan merasa sudah hebat dan dewasa. Dan yg disalahkan adlh Bom karena salah asuh orangtuanya.
Ibu Bom berusaha menekan harga dirinya dan mengirim pesan pd Sekretaris Yang untk mengundang orangtua In Sang datang ke rumah mereka. Tapi Nyonya Han menolak undangan itu. Dengan hormat. Membuat ibu dan ayah Bom kembali meradang.
Saat hendak keluar rumah, Nyonya Han melihat Bom ada di ruang makan. Bom berkata ia sudah pulih jadi ia merasa tak enak jika makan di kamar. Tapi Nyonya Han berkata makan bersama keluarga bukanlah hal yg remeh. Bom harus berpakaian tepat dan mempelajari aturan makan.
Nyonya Han mengeluh pd sekretarisnya bahwa ia tak menyukai apapun saat ini. Ia bahkan sebenarnya tak mau pergi. Ia meminta Sekretaris Lee menyemangatinya. Nyonya, fighting!
Nyonya Han menemui teman-temannya. Sepertinya Young Ra sedang dlm masalah. Masih ingat dgn kasus penggelapan perusahaan besar untk menutupi kasus Perdana Menteri yg baru (episode 6)? Perusahaan itu adlh perusahaan Young Ra dan suaminya adlh Presdir perusahaan tersebut yg pura-pura masuk rumah sakit untk menghindari liputan media dan pemeriksaan.
Tapi Young Ra tak mau memperlihatkan masalah itu pd teman-temannya dan sengaja membeli dua lukisan baru. Tapi tetap minta diskon teman pd Jae Won ;p
Nyonya Han berkata Young Ra memang selalu blak-blakkan seperti itu, sudah mendarah daging. Young Ra membalas bahwa ia tak bisa berpura-pura tak apa-apa seperti Nyonya Han padahal sudah mendidih di dlm hati.
Lalu ia bersiap pergi untk menemuinya di rumah sakit. Nyonya Han hendak berbaikan dgn Young Ra setelah sikapnya saat mereka terakhir bertemu. Young Ra berkata ia selalu berhati-hati agar tak melukai perasaan Nyonya Han.
Kau jg harus mengurus suamimu dgn baik. Pengacara Han membuat janji di rumah sakit khusus rambut rontok. Young Ra meleos pergi.
Benarkah, tanya Jae Won dan So Jung. Nyonya Han pura-pura tak tahu apa yg dibicarakan Young Ra.
Sekretaris Lee mengajari Bom etiket di meja makan. Makan aja ribet ya hehe ;p apa enaknya jadi orang kaya kalo gitu? (kata orang yg biasa makan pake tangan XD)
Tuan Han mengunjungi Presdir Jang (suami Young Ra) di rumah sakit. Ia berkata penuntut mungkin mengajukan 5 tahun penjara / lebih. Lima hari pun tak mau, kata Presdir Jang. Meski seluruh asetnya diambil ia tak mau mendekam di penjara.
Masalahnya adlh apakah tuduhan penggelapan itu benar / tidak. Presdir Jang berkata keluarga Young Ra sudah mengurus masalah itu. Kakak iparnya (kakak Young Ra) sudah mendanai banyak beasiswa untk para penuntut umum. Tampaknya ia tak terlalu khawatir dgn masalah yg dihadapinya.
Young Ra tiba, dan uniknya Presdir Jang tak tahu kalau selama ni Young Ra berteman dekat dgn Nyonya Han dan mengenal Tuan Han. Sekarang sepertinya ia mulai percaya pd Tuan Han dan mmintanya membantunya agar tak dipenjara.
Tuan Han bersedia asalkan Presdir Jang mempercayainya dan memberitahu semuanya. Pertama, Presdir Jang harus menyerahkan semua dokumen perusahaan yg dimilikinya. Ia memberi waktu pd Presdir Jang untk memikirkannya sebelum memutuskan. Lebih cepat lebih baik.
Sebelum Tuan Han pergi, Young Ra sempat-sempatnya menyinggung soal rambut. Ia berkata ia kenal dokter ahli di bidang itu dan berbohong kalau Nyonya Han khawatir kerontokan itu akan bertambah parah.
Setelah Tuan Han pergi, Young Ra bertanya pd suaminya apa yg diminta Tuan Han. Keluarga Young Ra (mungkin maksudnya rahasia keuangan keluarga Young Ra. Tuan Han ahli mengumpulkan kelemahan agar bisa dipergunakan suatu waktu nanti). Mendengar itu membuat Young Ra galau dan tak bisa tidur.
Pada akhirnya Presdir Jang memutuskan menyerahkan semuanya pd Tuan Han. Seluruh dokumen dikirimkan ke Hansong.
Young Ra tak bisa diam saja dan menemui Tuan Han. Mereka mengobrol di bar Hansong (yang hanya terbatas untk kalangan tertentu). Young Ra khawatir keluarganya ikut terseret kasus suaminya.
Tuan Han berkata hal itu tak bisa dihindari mengingat penggelapan yg sudah dilakukan Presdir Jang. Setelah Presdir Jang diaudit dan membayar maka hukuman penjara bisa dihindari. Young Ra berkeras meminta Tuan Han mengundur-undur kasus ini.
Tuan Han berkata Young Ra masih sama seperti dulu dgn sifat pemaksanya. Young Ra membenarkan. Ia selalu sama...seperti 20 tahun lalu. Tuan Han meminta Young Ra tak mengatakan apapun pd Nyonya Han.
Young Ra setuju asalkan Tuan Han membantunya. Tuan Han bertanya mana yg harus ia bantu, memundurkan kasus Presdir Jang / denda bagi ayah Young Ra? Hanya bisa memilih salah satu.
Tuan Han menceritakan pertemuan itu pd Nyonya Han. Ia berkata seharusnya Young Ra tahu diri sekarang. Nyonya Han mengingatkan bahwa Young Ra pernah sakit hati karena ibu Tuan Han. Tuan Han berkata Young Ra yg salah karena menengadah pd pohon yg tak bisa dipanjatnya (pada Tuan Han).
Nyonya Han berkata Young Ra menganggap Tuan Han jg memiliki perasaan yg sama. Tuan Han marah-marah melarang istrinya berteman dgn Young Ra karena Young Ra seorang wanita jahat yg bahkan tak memiliki rasa hormat. Apalagi hidup mati suaminya ada di tangannya sekarang.
Reaksi berlebihan suaminya membuat Nyonya Han cemburu. Apa Tuan Han menginginkan Young Ra menghormatinya? Atau ingin diperlakukan sebagai seorang pria? Tuan Han terdiam.
Nyonya Han pergi dgn marah. Ia memergoki Bom di lorong. Bom meminta maaf ia berkata ia mendengar mertuanya sedang berbicara jadi ia tak tahu apa yg harus dilakukan dan hanya berdiri di sana. Nyonya Han berkata seharusnya Bom memberitahu mereka kalau ia akan lewat.
Ahjumma menasihatinya agar menghindar saat orangtua berbicara. Bom mengerti.
Nyonya Han masih kesal ketika Tuan Han datang dan mengajaknya menemui Jin Young. Ia tak mau dan menyuruh suaminya tidur di ruang kerja. Tuan Han ternyata takut jg kalau istrinya marah ;)
Young Ra tak mau hyun Soo tahu soal masalah yg sedang mereka hadapi. Hyun Soo menelepon In Sang untk mencari tahu apa sebenarnya yg akan terjadi pd ayahnya. Tapi In Sang tak tahu menahu, ayahnya tak pernah membicarakan pekerjaan dengannya.
Bom penasaran dan mencari tahu tentang kasus itu di internet. Ia bertanya apakah Tuan Han menjadi pengacara PresdirJang. In Sang tak mau Bom mempedulikan hal itu. Tapi Bom penasaran. Apakah membela seseorang seperti itu merupakan hal yg benar.
Kenapa kau selalu harus tahu segalanya? ujar In Sang kesal dgn suara keras.
Bom terkesiap. In Sang minta maaf karena sudah membentaknya. Tapi Bom sudah terlanjur marah. Apa In Sang ingin ia hidup seperti orang bodoh sepanjang hidupnya? Tanpa tahu kenapa keluarganya jadi miskin dan kenapa keluarga In Sang jadi kaya? Apa In Sang ingin ia hanya bersikap manis sepanjang hidupnya?
In Sang tak merasa keinginannya itu buruk. Bom tak bisa hidup seperti itu. Otaknya sangat sibuk karena ia ingin tahu semua hal. In Sang berkata Bom bisa tetap bersenang-senang dgn mempelajari hal lain. Bom menyuruh In Sang tidur di sofa. Bukankah tak masalah bagi In Sang jika hanya hidup dgn bantal dan kursi?
Kesal, In Sang naik ke sofa dan tidur di sana. Pertengkaran mereka yg pertama.
Young Ra akhirnya ke rumah keluarga Han untk meminta maaf pd Nyonya Han. Memangnya kau salah apa, sindir Nyonya Han. Tak terhitung, jawab Young Ra. Kesalahannya yg terbaru adlh mengomentari kerontokan Tuan Han.
Ahjumma dan Sekretaris Lee menggosipkan mereka. Ahjumma bertanya apakah Young Ra datang karena tahu ia menyebabkan pertengkaran Tuan dan Nyonya Han. Sekretaris Lee dengar Young Ra datang karena Tuan Han da So Jung yg menyuruhnya.
Bom dan In Sang sedang mempelajari bab dua sudut pandang dunia. Guru Park bisa melihat bahwa keduanya sedang bertengkar.
Young Ra mengeluarkan air mata buaya dan curhat bahwa orangtuanya yg ingin Tuan Han menjadi menantu mereka. Tuan Han sama sekali tak terpengaruh dgn apapun yg ia lakukan. Nyonya Han berkata ia tak tertarik dgn masa lalu.
Young Ra melancarkan jurus berikutnya. Ia bersimpuh di dekat kaki Nyonya Han. Ia berkata ia benar-benar menghormati Nyonya Han karena tetap berteman dengannya.
Tampaknya Nyonya Han tak bisa menolak temannya. Tapi ia bisa menolak suaminya. Tuan Han kembali harus tidur di ruang kerja.
Bom dan In Sang berdebat mengenai kasus Predir Jang. Menurut In Sang sah-sah saja Presdir Jang meminta dibela. Tapi Bom berkata itu mengabaikan keadilan sosial. In Sang tak mau berdebat dan mengajak Bom menanyakannya pd guru mereka.
Bom ragu guru Park akan menjawab. Tadi di ruang belajar ia menanyakan bagaimana Tuan Han bisa mendapatkan kekuasaan dan Guru Park menyuruhnya mencari tahu sendiri. Jika Tuan Han tak memiliki kekuasaan, tak mungkin seseorang yg sangat kaya seperti Hyun Soo sampai menelepon In Sang. Ia penasaran dgn kekuasaan itu.
Para staf keluarga Han makan malam bersama dan mengobrol tentang peristiwa hari ini. Pada akhirnya Tuan Han berhasil meredakan amarah istrinya dan Young Ra bahkan memohon pd Nyonya Han.
Tentu saja, kata Sekretaris Kim. Jika keluarga Young Ra harus membayar denda maka akan menjadi pukulan besar dan mengurangi warisan Young Ra. Sekretaris Lee berpendapat Young Ra mendapat balasan karena bersikap seenaknya mengenai masalah In Sang. Ahjusshi berpendapat seharusnya Young Ra bersikap baik agar tak mendapat masalah.
Ahjumma berkata tak mungkin Young Ra bersikap baik. Ada sejarahnya. Ibu Tuan Han dulu langsung menolaknya sebagai menantu begitu tahu ia puteri seorang lintah darat dan memilih Nyonya Han. Pasti Young Ra sakit hati.
Kesimpulannya Tuan Han akan menggunakan korupsi keluarga Young Ra sebagai senjata terpisah, kasus Presdir Jang akan diundur dan keluarga Young Ra hanya dikenai denda, sekaligus meredakan amarah Nyonya Han. Mengenai tiga target dlm satu pukulan.
Guru Park bertanya-tanya berapa banyak bonus yg diperoleh Tuan Han. Pasti ratusan kali lipat dari gaji Sekretaris Kim. Tapi Sekretaris Kim berkata ia tak bisa iri. Tuan Han memang memiliki sudut pandang berbeda dlm melihat satu masalah. Berbeda dari yg lainnya.
Sekretaris Lee mengakui ia merasa iri. Tapi ia menerima kalau ia tak bisa meniru mereka. Ahjusshi berkata Tuan Han tetap memiliki kesulitan hidup meski bakatnya luar biasa. Masalah puteranya dan keluarga besannya bukanlah masalah yg mudah ditangani.
Guru Park berkata Bom tak seperti orang kebanyakan. Ahjumma setuju. Sekretaris Lee bertanya berapa lama kira-kira Bom bisa bertahan. Belum sempat ada yg menjawab terdengar ada ketukan di pintu.
Semua langsung bangkit berdiri, kecuali Guru Park. Ternyata In Sang dan Bom yg datang. Mereka ingin bertanya pd Guru Park. Bom mempersilakan mereka duduk. Guru Park mempersilakan mereka bertanya dgn singkat karena waktu kerja sudah habis.
In Sang menceritakan perdebatan mereka mengenai kasus ayah Hyun Soo. In Sang berkata Bom berpendapat Presdir Jang tak berhak dibela. Bom berkata ia tak pernah mengatakan seperti itu. Ia ingin tahu apa prinsip seorang pengacara dlm membuat keputusan. Jadi apakah Tuan Han sebaiknya membela Presdir Jang / tidak?
Sekretaris Kim berkata tak akan terlambat untk mengetahui jawabannya setelah lulus ujian. Ahjusshi membela keingintahuan mereka. Guru Park bertanya kenapa hal ni begitu penting bagi mereka.
In Sang curhat bahwa Bom tak membiarkannya mendekatinya bahkan menyuruhnya tidur di sofa. Para staf tersenyum geli, kecuali kedua sekretaris (Lee dan Kim) yg nampak terkejut dan tak setuju.
Ahjusshi dan ahjumma tertawa berkata In Sang sudah kalah. Lihat kan, ujar Bom sambil meleletkan lidah pd In Sang.
Keesokan paginya Sekretaris Kim menemukan majikannya tidur di ruang kerja. Dengan berjingkat-jingkat ia meletakkan rangkaian surat kabar di meja dan keluar.
Sementara itu Nyonya Han berderap menuju kamar puteranya diikuti Sekretaris Lee. Omo...apa Sekretaris Lee menceritakan pertengkaran mereka?
Benar saja. Nyonya Han meledak begitu melihat putera tersayangnya tidur di sofa.
Apa yg kau lakukan?! bentaknya. Beraninya kau membiarkan puteraku tidur di sofa? Apa itu yg orangtuamu lakukan? Kembali ke rumahmu sekarang juga!
Bom dan In Sang terbangun. Seisi rumah berbondong-bondong ke kamar mereka, termasuk Tuan Han yg kali ni memegangi lehernya karena pegal (akibat tidur di sofa).
Komentar:
Nyonya Han ni ngga sadar apa ya kalau dia jg menyuruh suaminya tidur di sofa >,<
Menurutku In Sang memang salah karena menginginkan Bom duduk manis di rumah tak melakukan apapun kecuali menyusui Jin Young dan menemaninya. Mungkin ia melihat hal itu dari ibunya. Bahwa seorang istri adlh seperti ibunya. Secara tak langsung ia jg melakukan kontradiksi seperti orangtuanya. Ia menyukai Bom karena Bom berbeda dari dirinya yg terkekang, tapi di sisi lain ia malah mengekang Bom.
Tapi Bom bukankah Nyonya Han. Ia memiliki impian dan pemikiran sendiri. Jika ia belajar, bukan tak mungkin ia akan melebihi In Sang. In Sang belajar tanpa tahu mengapa ia harus belajar. Sementara Bom, ia memang ingin belajar dan penuh rasa keingintahuan.
source : http://imgur.com, http://merdeka.com
Post A Comment:
0 comments: