terjoko.blogspot.com - Sebagaimana diketahui, payudara selama kehamilan akan mengalami perubahan. Antara lain terasa lebih kencang, lebih besar, dan lebih penuh. Konon, menjelang kelahiran berat tiap payudara mencapai 1,5 kali lebih besar dibandingkan sebelum hamil.
Urat-urat halus di bawah permukaan kulit payudara jg menjadi lebih jelas, pembuluh darah bertambah dan melebar, serta puting susu dan aerola (daerah sekitar puting susu) menjadi lebih gelap. Di sekitar aerola ini, pd masa-masa menjelang melahirkan muncul bintik-bintik putih mengandung kelenjar-kelenjar yg memproduksi minyak sehingga dpt meminyaki dan melindungi puting susu saat menyusui.
HORMON PROLAKTIN
Biasanya wanita yg berpayudara besar lebih merasakan perubahan-perubahan yg terjadi. Sebab, lemaknya sudah banyak sehingga ia bisa langsung merasakan bila ada perubahan, tutur Suharjanti. Sementara yg payudaranya kecil tak begitu merasakannya, tapi bukan berarti tak ada perubahan. Tergantung pd tingkat sensitivitas si ibu hamil.
Semua perubahan yg terjadi menunjukkan ada perkembangan dan pertumbuhan jaringan kelenjar di payudara. Karena pd ibu hamil, terang Suharjanti, pembuluh-pembuluh darah bekerja lebih aktif untk menyiapkan kelenjar-kelenjar yg ada pd payudara, agar nantinya bisa berproduksi.
Lebih jauh dijelaskan Suharjanti, di dlm payudara terdapat 15-25 segmen/cuping yg terdiri atas tandon kelenjar/alveoli. Lapisan otot terbentuk saling berkait di sekitar alveoli, yg nantinya akan berkontraksi memeras susu keluar dari kantung saluran kecil yg mengalir ke puting susu.
Sejak awal kehamilan, hormon merangsang perkembangan sel-sel produksi susu di alveoli. Hormon yg paling penting dlm pembentukan air susu adlh prolaktin, yg mulai bekerja sejak kehamilan berusia 8 minggu. Hormon ni jg menjaga keseimbangan banyaknya jumlah susu yg diproduksi pd tiap tahapan dgn bantuan hormon estrogen yg dibuat oleh plasenta.
Selain itu, prolaktin jg membikin warna aerola menjadi lebih gelap dan puting susu lebih menonjol. Tapi bagi yg putingnya datar / melesak ke dalam, tonjolan ni memang tak terasakan.
TIGA LANGKAH PERAWATAN
Perawatan payudara dianjurkan mulai dilakukan setelah kehamilan berusia 5-6 bulan. Sebab, jika sejak awal kehamilan kita sudah melakukan perangsangan puting, misalnya, bukan hasil baik yg diperoleh, tapi malah bisa menimbulkan kontraksi rahim, jelas Suharjanti.
Adapun perawatan yg dilakukan ialah:
1. Pemijatan
Hal ni bisa dilakukan kala mandi. Sebelumnya siapkan di waskom air hangat dan air dingin, minyak kelapa yg bersih (paling baik jika bikinan sendiri) / baby oil, handuk, dan kapas.
Bersihkan payudara memakai air, lalu massage memakai minyak. Pemijatan dilakukan dgn memakai kedua tangan, sekeliling payudara diurut memutar searah jarum jam dan kemudian berbalik arah/berlawanan jarum jam. Setelah itu lakukan pengurutan dari bawah menuju puting, tapi putingnya sendiri tak perlu di-massage karena tak berkelenjar tapi hanya merupakan saluran air susu belaka.
Usai massage, ketuk-ketuklah payudara memakai ujung jari / ujung ruas jari. Gunanya agar sirkulasi darah bekerja lebih baik. Selanjutnya puting dibersihkan dgn menggunakan kapas dan minyak. Minyak ni berguna melenturkan dan melembabkan puting agar saat menyusui kelak puting sudah tak gampang lecet.
Terakhir, bersihkan payudara dan puting memakai air hangat dan dingin. Tujuannya untk memperlancar sirkulasi darah. Setelah itu keringkan pakai handuk.
2. Senam Teratur
Sebaiknya payudara jg dirawat dgn melakukan senam. Gunanya untk memperkuat otot pektoralis di dada, sehingga memadatkan payudara dan merangsang produksi ASI agar lebih baik.
Senamnya sangat mudah, kok, Bu. Bisa dilakukan sebelum / sesudah mandi. Ada dua macam senam yg bisa dilakukan para ibu, yaitu:
3. Memakai Bra Yang Pas
Untuk mengatasi rasa tak enak pd saat payudara membesar, pakailah bra yg pas dan bisa memegang. Jangan pakai yg terlalu ketat / longgar, tapi harus benar-benar pas sesuai ukuran payudara saat itu dan dpt menopang perkembangan payudara. Jika terlalu sempit akan menghambat perkembangan kelenjar payudara, sedangkan kalau terlalu longgar akan tampak jatuh dan sakit dipakainya.
Jika payudara sangat besar, ada baiknya untk memilih yg memakai penyangga kawat. Karena bra yg tak menopang dgn baik pd payudara besar cenderung akan turun dan membentuk lipatan di bagian bawah payudara. Sementara jika si ibu tak menjaga kebersihan dan kekeringan di bawah lipatan tersebut, maka jamur biasanya akan tumbuh.
Jangan lupa, tubuh ibu hamil cenderung berkeringat. Untuk itu, pilihlah bra dari bahan katun / campuran katun sehingga nyaman dipakai dan mudah menyerap keringat. Tali pengikatnya agar dipilih yg lebar sehingga dpt menyangga payudara dgn baik.
Bila jamur sudah terlanjur hadir, segera bawa ke dokter. Sebab, jika jamur naik hingga ke seluruh payudara bisa menjadi masalah pd saat menyusui nanti.
Ternyata tak sulit, ya, merawat payudara.
Urat-urat halus di bawah permukaan kulit payudara jg menjadi lebih jelas, pembuluh darah bertambah dan melebar, serta puting susu dan aerola (daerah sekitar puting susu) menjadi lebih gelap. Di sekitar aerola ini, pd masa-masa menjelang melahirkan muncul bintik-bintik putih mengandung kelenjar-kelenjar yg memproduksi minyak sehingga dpt meminyaki dan melindungi puting susu saat menyusui.
HORMON PROLAKTIN
Biasanya wanita yg berpayudara besar lebih merasakan perubahan-perubahan yg terjadi. Sebab, lemaknya sudah banyak sehingga ia bisa langsung merasakan bila ada perubahan, tutur Suharjanti. Sementara yg payudaranya kecil tak begitu merasakannya, tapi bukan berarti tak ada perubahan. Tergantung pd tingkat sensitivitas si ibu hamil.
Semua perubahan yg terjadi menunjukkan ada perkembangan dan pertumbuhan jaringan kelenjar di payudara. Karena pd ibu hamil, terang Suharjanti, pembuluh-pembuluh darah bekerja lebih aktif untk menyiapkan kelenjar-kelenjar yg ada pd payudara, agar nantinya bisa berproduksi.
Lebih jauh dijelaskan Suharjanti, di dlm payudara terdapat 15-25 segmen/cuping yg terdiri atas tandon kelenjar/alveoli. Lapisan otot terbentuk saling berkait di sekitar alveoli, yg nantinya akan berkontraksi memeras susu keluar dari kantung saluran kecil yg mengalir ke puting susu.
Sejak awal kehamilan, hormon merangsang perkembangan sel-sel produksi susu di alveoli. Hormon yg paling penting dlm pembentukan air susu adlh prolaktin, yg mulai bekerja sejak kehamilan berusia 8 minggu. Hormon ni jg menjaga keseimbangan banyaknya jumlah susu yg diproduksi pd tiap tahapan dgn bantuan hormon estrogen yg dibuat oleh plasenta.
Selain itu, prolaktin jg membikin warna aerola menjadi lebih gelap dan puting susu lebih menonjol. Tapi bagi yg putingnya datar / melesak ke dalam, tonjolan ni memang tak terasakan.
TIGA LANGKAH PERAWATAN
Perawatan payudara dianjurkan mulai dilakukan setelah kehamilan berusia 5-6 bulan. Sebab, jika sejak awal kehamilan kita sudah melakukan perangsangan puting, misalnya, bukan hasil baik yg diperoleh, tapi malah bisa menimbulkan kontraksi rahim, jelas Suharjanti.
Adapun perawatan yg dilakukan ialah:
1. Pemijatan
Hal ni bisa dilakukan kala mandi. Sebelumnya siapkan di waskom air hangat dan air dingin, minyak kelapa yg bersih (paling baik jika bikinan sendiri) / baby oil, handuk, dan kapas.
Bersihkan payudara memakai air, lalu massage memakai minyak. Pemijatan dilakukan dgn memakai kedua tangan, sekeliling payudara diurut memutar searah jarum jam dan kemudian berbalik arah/berlawanan jarum jam. Setelah itu lakukan pengurutan dari bawah menuju puting, tapi putingnya sendiri tak perlu di-massage karena tak berkelenjar tapi hanya merupakan saluran air susu belaka.
Usai massage, ketuk-ketuklah payudara memakai ujung jari / ujung ruas jari. Gunanya agar sirkulasi darah bekerja lebih baik. Selanjutnya puting dibersihkan dgn menggunakan kapas dan minyak. Minyak ni berguna melenturkan dan melembabkan puting agar saat menyusui kelak puting sudah tak gampang lecet.
Terakhir, bersihkan payudara dan puting memakai air hangat dan dingin. Tujuannya untk memperlancar sirkulasi darah. Setelah itu keringkan pakai handuk.
2. Senam Teratur
Sebaiknya payudara jg dirawat dgn melakukan senam. Gunanya untk memperkuat otot pektoralis di dada, sehingga memadatkan payudara dan merangsang produksi ASI agar lebih baik.
Senamnya sangat mudah, kok, Bu. Bisa dilakukan sebelum / sesudah mandi. Ada dua macam senam yg bisa dilakukan para ibu, yaitu:
- Posisi berdiri, tangan kanan memegang bagian lengan bawah kiri dekat siku, sebaliknya tangan kiri memegang lengan bawah kanan (seperti orang bersidekap). Kemudian tekan kuat-kuat ke arah dada dgn cara mempererat pegangan, sehingga terasa tarikannya pd otot-otot di dasar payudara. Selanjutnya lemaskan kembali. Lakukan berulang-ulang hingga 30 kali.
- Pegang bahu dgn kedua ujung tangan, kemudian siku diputar ke depan sehingga lengan bagian dlm mengurut (massage) payudara ke arah atas. Diteruskan gerakan tangan ke atas ke belakang dan kembali pd posisi semula. Lakukan latihan ni 20 kali putaran.
3. Memakai Bra Yang Pas
Untuk mengatasi rasa tak enak pd saat payudara membesar, pakailah bra yg pas dan bisa memegang. Jangan pakai yg terlalu ketat / longgar, tapi harus benar-benar pas sesuai ukuran payudara saat itu dan dpt menopang perkembangan payudara. Jika terlalu sempit akan menghambat perkembangan kelenjar payudara, sedangkan kalau terlalu longgar akan tampak jatuh dan sakit dipakainya.
Jika payudara sangat besar, ada baiknya untk memilih yg memakai penyangga kawat. Karena bra yg tak menopang dgn baik pd payudara besar cenderung akan turun dan membentuk lipatan di bagian bawah payudara. Sementara jika si ibu tak menjaga kebersihan dan kekeringan di bawah lipatan tersebut, maka jamur biasanya akan tumbuh.
Jangan lupa, tubuh ibu hamil cenderung berkeringat. Untuk itu, pilihlah bra dari bahan katun / campuran katun sehingga nyaman dipakai dan mudah menyerap keringat. Tali pengikatnya agar dipilih yg lebar sehingga dpt menyangga payudara dgn baik.
Bila jamur sudah terlanjur hadir, segera bawa ke dokter. Sebab, jika jamur naik hingga ke seluruh payudara bisa menjadi masalah pd saat menyusui nanti.
Ternyata tak sulit, ya, merawat payudara.
source : http://solopos.com, http://kompas.com
Post A Comment:
0 comments: