[Akuntansi] Pengertian Aktiva Tidak Berwujud | Intangible Assets

Share it:
terjoko.blogspot.com - Pengertian Aktiva Tak Berwujud
Setelah posting tentang Aktiva Lancar (current assets) dan Aset Tetap (fixed assets), kali ni saya akan posting mengenai jenis aset yg lainnya, aset tak berwujud / menurut bahasa maduranya intangible assets. PSAK mendefinisikan:
Aktiva Tak Berwujud merupakan aktiva non moneter yg bisa diidentifikasi, tak memiliki wujud fisik secara yata serta dimiliki guna menghasilkan maupun menyerahkan barang dan jasa, disewakan ataupun hanya bertujuan administrasi.
Pengertian Aktiva Tidak Berwujud | Intangible Assets
aktiva tak berwujud
Didalam akuntansi, diakuinya sebuah aktiva tak berwujud apabila:
  • Perusahaan berpotensi akan mendapatkan manfaat ekonomi dimasa yg akan datang dari aset tersebut
  • Biaya biaya dlm perolehannya bisa diukur dgn handal
Aktiva tak berwujud diakui sebesar harga perolehan. kemudian pd periode selanjutnya dilaporkan sebesar nilai tercatatnya. dlm menentukan besaran harga perolehan tergantung oleh bagaimana cara perolehan aktiva tak berwujudnya. apabila diperoleh dgn membeli / transaksi yg menggunakan kas / setara kas lainnya maka harga perolehan aktiva tak berwujudnya sebesar uang yg dikeluarkan/akan dibayarkan. jika diperoleh dgn pertukaran dgn aktiva yg lain, maka harga perolehan aktiva tak berwujudnya sebesar harga kekinian dari aktiva yg ditukar.

Contoh Aktiva Tak Berwujud
[1] Hak Sewa (Lease Hold)
Hak sewa diperoleh dari tansaksi sewa aktiva tertentu, disahkan oleh notaris dan dlm tempo kurun waktu tertentu. misalnya sewa gedung, sewa kendaraan, sewa mesin. alasan hak sewa diakui sebagai aset tak berwujud karena:
  • Memberikan kontribusi bagi entitas bisnis dimasa mendatang
  • Memiliki masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
Contoh Hak Sewa
  1. PT Tiban Jaya Rotan menyewa gedung untk showroom-nya Rp 100.000.000 selama 10 tahun
  2. PT Tiban Jaya Rotan menyewa mobil Rp 250.000 per hari untk kliennya yg berkunjung.
Pencatatan :
Sewa Gedung100.000.000
kas100.000.000
Biaya Sewa200.000
Kas200.000
Kedua transaksi "sewa" tersebut diperlakukan berbeda
  1. Sewa gedung dicatat sebagai harga perolehan aktiva tak berwujud, berupa hak sewa bangunan karena nilainya yg material dan manfaatnya lebih dari satu tahun buku, yaitu selama 10 tahun kedepan
  2. Dalam transaksi sewa mobil, biaya yg dikelaurkan dicatat sebagai biaya, karena nilai nominalnya tak terlalu material dan manfaatnya hanya satu hari / kurang dari satu tahun buku.
[2] Hak Patent
Hak Paten merupakan hak yg didapat dari penemuan tertentu, penemu tersebut akan mendapatkan manfaat dlm waktu tertentu dan dimasa mendatang (bisa diperpanjang) contohnya penemuan formula, sistem, penemuan produk, / rekayasa.
[3] Trade Mark (Merek Dagang)
Merupakan hak yg didapat dari suatu merk komersil terntentu. contoh logo, tulisan, symbol ataupun kombinasinya yg mewakili entitas tertentu.
[4] Organization Cost
Merupakan pengeluaran entitas yg timbul sebelum berusahaan beraktifitas operasi. misal biaya notaris, biaya seperti ni dicatat sebagai perolehan aset tak berwujud karena manfaatnya yg diperoleh entitas saat itu dan dimasa mendatang selama entitas masih beroperasi.
[5] Copyright (Hak Pengadaan)
Merupakan hak yg diberikan karena suatu penulisan, ntah itu puisi, novel, karya ilmiah, nada lagu maupun lirik, skenario film. Hak Pengadaan (copyright) bisa meliputi hak mengedarkan dan memperbanyak karya tersebut
[6] Perijinan (Licences)
Hak yg didapat dari pemerintahan utuk bisa melakukan aktifitas yg terkait dgn bidang usaha perusahaan. Licences ni ada masa waktunya, apabila telah habis, maka harus diperpanjang/diperbarui. biasanya ijin seperti ni mempunyai jangka waktu lebih dari satu tahun buku, bisa 3 hingga 30 tahun.
[7] Franchise
Franchise merupakan hak yg didapat guna melakukan jenis usaha tertentu, memasarkan produk jg mengikuti polanya, penggunaan logo maupun pengelolaannya. yg semuanya dimiliki oleh entitas yg memberikan franchise/waralaba
[8] Goodwill
Goodwil adlh keistimewaan / kelebihan tertentu yg dimiliki suatu entitas, diakui apabila terjadi transaksi pd perushaan yg dinilai lebih oleh entitas lain. transaksi bisa berupa merger / akuisisi maupun penjualan perusahaan. contohnya keistimewaan perusahaan karena mempunyai reputasi yg sangat bagus, mempuyai produk yg tak dimiliki oleh para pesain maupun letak perusahaan yg strategis.

Perlakuan Akuntansi Aset Tak Berwujud

Dalam Akuntansi intangible Asset, sebenarnya hampir sama permasalahannya dgn aktiva berwujud
  1. Perolehan Aset Tak Berwujud dicatat dan diakui sebesar nilai faktur serta ditambah semua biaya yg menyertai untk mendapatkan aset/haknya (sama seperti tangibel asset)
  2. Apabila terjadi pengeluaran setelah perolehan aset tak berwujud (expenditure) biaya biaya tersebut dikapitalisasi ataupun dibebankan ke periode berjalan, sama seperti tangible asset
  3. Amortisasi Aset Tak Berwujud, seperti halnya penyusutan pd aktiva tetap, dialokasikan harga perolehannya menjadi biaya (beban usaha). pencatatan maupun penghitungan amortisasi sama caranya dgn penghitungan dan pencatatan penyusutan aktiva tetap.
  • Kecuali trade mark (merk dagang) yg dikelompokan kedalam HPP, mayoritas Amortisasi merupakan biaya usaha
  • Metode garis lurus mungkin lebih baik diaplikasikan dlm Amortisasi, karena aset tak berwujud pd dasarnya tak berhubungan dgn produk/output yg dihasilkan entitas bisnis.

Pelaporan Aktiva Tak Berwujud (Disclosure)

Yang dilaporkan Aktiva Tak Berwujud hanya net value-nya (nilai bersih) setelah dikurangi oleh akmmulasi amortisasi. akumulasi amortisasi ni tak disajikan dlm neraca
Khusus mengenai Perlakuan Goodwill, lebih jauh dan lebih detail lagi, saya akan posting di lain waktu. Semoga artikel mengenai Pengertian Aset Tak Berwujud ni memberikan manfaat.


Share it:

Akuntansi

Post A Comment:

0 comments: