[Kisah] Hai Wanita, Inilah Dampak Buruk Jika Memakai KB

Share it:
Hai Wanita, Inilah Dampak Buruk Jika Memakai KB
terjoko.blogspot.com - Memakai pencegah kehamilan, Keluarga Berencana (KB), ternyata menyimpan banyak efek buruk terhadap kesehatan pengguna, baik KB suntik maupun pil KB.

Seperti dilansir situs konsultasi kesehatan, klikdokter, KB suntik membuat lapisan dari lendir rahim menjadi tipis sehingga haid sedikit, bercak / tak haid sama sekali, perdarahan tak menentu, suntikan harus dilakukan oleh tenaga kesehatan secara teratur, tak melindungi dari PMS

Peningkatan berat badan, rambut rontok, tulang menjadi keropos, kelainan metabolisme lemak, ketidakteraturan menstruasi termasuk menometroragi (umumnya beberapa bulan pertama) dan amenorea (1 tahun pertama).

Jika pemakaian suntikan KB dihentikan, siklus menstruasi yg teratur akan kembali terjadi dlm waktu 6 bulan-1 tahun

Kontrasepsi suntikan KB 3 bulan mengandung long-actingprogestin, yaitu Norestiteron enantat (NETEN) dgn nama dagang depomedroksi progesterone acetat (DPMA), 150 mg yg diberikan tiap 3 bulan.

Hormonal ni akan berfungsi sebagai alat pencegah kehamilan dgn cara kerja mempengaruhi sistim hormon di dlm tubuh.

Salah satu efek samping dari hormon tersebut adlh perdarahan yg tak teratur, mulai dari perdarahan bercak / flek hingga perdarahan yg berkepanjangan.

Bahkan 70 persen pengguna KB suntik bisa tak mens.

Setiap individu memiliki respon yg berbeda-beda dlm penerimaan hormon ini. Darah tersebut berasal dari peluruhan lapisan dinding rahim seperti darah haid yg mengalami ketidakteraturan akibat pengaruh hormon.

Pil KB

Fungsi KB suntik sama halnya Pil KB mencegah kehamilan melalui kandungan hormon estrogen dan progestin, dgn menghambat indung telur berovulasi / melepaskan sel telur.

Selain itu, pil jg akan membuat sperma kesulitan mencapai sel telur / menghalangi sel telur menempel pd lapisan rahim.

Namun, tahukah Anda efek samping pil KB bagi penggunanya? dilansir situs konsultasi kesehatan, alodokter, berikut ni beberapa risiko efek samping yg dpt dipicu oleh penggunaan pil KB.

Mual

Reaksi ni kemungkinan akan hilang dlm dua bulan. Cobalah untk mengonsumsi bersama dgn makanan sebelum beralih ke metode kontrasepsi lain.

Sakit kepala dan rasa tak nyaman pd payudara

Efek ni biasanya akan terasa pd awal mengonsumsi pil KB. Jika efek tersebut tak berkurang, pertimbangkan untk berganti merek obat / metode kontrasepsi dan konsultasikan dgn dokter.

Pendarahan secara tiba-tiba di luar masa haid

Pengguna pil KB bisa saja mengalami pendarahan yg terjadi tanpa diduga, di luar masa haid.

Mengonsumsi pil KB dgn waktu yg sama tiap hari kemungkinan bisa membantu meringankan. Tapi jika Anda merasa khawatir / tak nyaman, konsultasikan dgn dokter.

Peningkatan berat badan

Walau tergolong efek samping yg jarang, beberapa wanita mengalami kenaikan berat badan tubuh. Hal ni umumnya terjadi karena penumpukan cairan.

Efek samping ni biasanya tak berlangsung lama dan berat badan bisa kembali normal setelah beberapa waktu menggunakan pil KB.

Gairah seks yg menurun

ika mengalami hal ini, Anda bisa mencoba jenis pil KB yg berbeda. Sebagian wanita bisa terbantu jika menggunakan pil yg mengandung hormon androgen.
Apabila hal tersebut tak berhasil, ganti metode kontrasepsi Anda.

Perubahan suasana hati yg terjadi secara mendadak

Jika tak ada hal lain yg menyebabkan hal itu dan pil KB dirasa sebagai penyebab utama, Anda dpt beralih ke metode kontrasepsi nonhormonal.

Ketika baru mulai mengonsumsi obat, efek samping yg terjadi bisa mengganggu. Tapi pd umumnya gejala efek samping akan berkurang seiring tubuh menyesuaikan diri dgn penggunaan obat.

Tapi jika Anda tak tahan / gejala tak mereda, Anda dpt beralih ke merek / metode kontrasepsi lain.

Dampak Lebih Serius

Bagi sebagian besar wanita, pil KB aman untk dikonsumsi dan hanya menimbulkan efek samping yg ringan.

Meski demikian, perlu diketahui bahwa alat kontrasepsi ni memiliki risiko lain yg tergolong tinggi, terutama bagi wanita dgn kondisi tertentu.
Kandungan hormon estrogen dlm pil KB dpt menyebabkan darah lebih mudah menggumpal. Jika sampai terbentuk gumpalan darah beku, maka dpt menyebabkan trombosis vena pd kaki, gumpalan darah beku

pd paru-paru / memicu serangan jantung / stroke.

Risiko ni memang tergolong sangat jarang dialami, tapi konsultasikan kembali dgn dokter jika Anda memiliki faktor risiko yg membuat Anda lebih rentan.

Sementara itu, penelitian mengenai kaitan efek samping pil KB dgn kanker payudara masih terus dilakukan.

Ada yg menyebutkan pengguna alat kontrasepsi hormonal, termasuk pil, memiliki kemungkinan sedikit lebih tinggi untk terdiagnosis kanker payudara.

Tapi dgn berhenti mengonsumsi pil KB selama 10 tahun, dilansir bidanku.com, risiko terkena kanker payudara akan kembali menurun seperti mereka yg tak pernah mengonsumsi pil KB.

Sementara untk risiko kanker serviks dan sejenis kanker hati, belum terbukti sepenuhnya terkait dgn penggunaan pil KB.

Untuk itu, penting untk mengetahui tentang adanya beberapa kondisi yg dpt terjadi akibat efek samping pil KB yg serius, antara lain:

Nyeri di bagian dada.
Sakit perut.
Gangguan pandangan, misalnya pandangan kabur / samar.
Sakit kepala yg tak tertahankan.
Bengkak / nyeri pd kaki dan paha.

Jika Anda mengalami gejala seperti di atas, segera temui dokter / pergi ke rumah sakit terdekat untk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Gejala tersebut bisa merupakan indikasi penyakit berbahaya, seperti gangguan pd organ hati, empedu, hati, pembekuan darah, stroke, tekanan darah tinggi, / penyakit jantung.

Perlu Diperhatikan

Metode kontrasepsi pil ni terbilang praktis karena dpt dibeli secara bebas.

Namun, sebelum memutuskan menggunakannya, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dgn ahli medis / dokter. Bagi wanita dgn dua / lebih ciri-ciri berikut sebaiknya menghindari konsumsi pil KB:

Berusia lebih dari 35 tahun.

Berat badan berlebih / obesitas dgn indeks massa tubuh / body mass index 35 / lebih.

Perokok / baru saja berhenti merokok selama satu tahun.
Memiliki saudara dekat yg memiliki riwayat gumpalan darah beku pd usia kurang dari 45 tahun.

Tidak mampu bergerak untk periode yg panjang, misalnya karena menggunakan kursi roda / kaki yg harus menggunakan gips.
Jika Anda hanya mengalami satu dari faktor-faktor yg disebutkan di atas, Anda bisa mengonsumsi pil KB, tapi secara berhati-hati.

Kenali efek samping yg telah disebutkan di atas dan konsultasikan dahulu pd dokter sebelum mulai mengonsumsi pil KB.

Anda jg sebaiknya menghindari pil KB jika:

Memiliki riwayat penggumpalan darah.
Menderita serangan migrain yg parah
Memiliki gangguan empedu / hati.
Memiliki kelainan jantung / sakit jantung, termasuk tekanan darah tinggi.

Mengidap diabetes dgn komplikasi / terserang diabetes lebih dari 20 tahun.

Mengidap kanker payudara.


Konsultasikan dgn dokter mengenai pilihan kontrasepsi paling sesuai berdasarkan riwayat kesehatan Anda dan pasangan, guna menekan efek samping dan risiko.(tribunnews)

Share it:

Kisah

Post A Comment:

0 comments: