terjoko.blogspot.com - Idonesia negara bhineka tunggal ika dgn kakayaan ragam budayanya. Mulai dari tarian daerah yg banyak, jg senjata tradisional yg kaya dari masing masing daerah. Rencong salah satunya. Rencong adlh senjata tradisional Aceh. Konon benda tajam berukuran kecil ni sudah dikenal sejak masa kesultanan pd abad ke-17 masehi.
Rencong menggantikan kedudukan pedang karena dinilai keberadaannya tak mencolok. Pada masa itu budaya ngopi sudah akrab dgn masyarakat, sehingga sultan yg ingin ‘blusukan’ memilih membawa rencong untk berjaga-jaga.
Kini rencong telah bermetamorfosis dan beralih fungsi menjadi cenderamata. Bagi anda pecinta wisata belanja, maka tak ada salahnya menambah koleksi bertema etnik.
Terlebih lagi sebilah rencong bukan senjata tajam biasa karena benda ni menyimpan nilai historis. Di Aceh, rencong kerap dijadikan sebagai cenderamata bagi tamu kehormatan.
Benda tajam yg terbuat dari besi / kuningan bergagang tanduk / kayu berukir ni jg populer sebagai souvenir khas. Pelancong seringkali menyelipkan rencong ke dlm daftar buruan yg diincar untk ditenteng sebagai oleh-oleh.
Riwayat/sejarah rencong
Serambi Indonesia berkesempatan menyambangi ‘dapur’ pembuatan senjata tajam legendaris tersebut di Desa Baet Mesjid, Kecamatan Suka Makmur, Kabupaten Aceh Besar. Daerah itu terkenal sebagai sentra pembuatan rencong kekinian.
Pada zaman Kerajaaan Aceh Darussalam yg berpusat di Kutaraja (sekarang Banda Aceh), para perajin berkumpul di Gampong Pande. Pande bermakna pandai. Dinamai demikian karena di situlah para pandai besi berhimpun.
Perbedaan rencong zaman dulu hanya mengenal satu model, jadi semuanya sama. Kalau sekarang rencong sudah banyak dikreasi khususnya pd bagian gagang, ada yg menggunakan tanduk kerbau ada jg yg memakai kayu / kombinasi keduanya. Selain itu motif ukirannya jg lebih kreatif, ujar Zuhri Hasyim (52), seorang perajin rencong dari Desa Baet Mesjid Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Aceh Besar.
Proses pembuatan
Laki-laki yg sejak umur 16 tahun menggeluti profesinya sebagai perajin, biasa membuat rencong sesuai pesanan. Rata-rata dlm sehari ia menyelesaikan pembuatan sebilah rencong.
Prosesnya dimulai dari mengolah bahan baku berupa besi putih / besi hitam.
Bahan baku tersebut diambil dari bahan bekas yg sudah tak terpakai / dibelinya dari penggalas. Besi batangan itu lantas dibelah sesuai kebutuhan. Tahap selanjutnya sekaligus yg paling menentukan adlh proses tempa.
Potongan besi dipanaskan di atas bara, kemudian besi yg telah menyala merah itu ditaruh di atas tatakan lantas dihantam berulang-ulang menggunakan semacam palu berukuran ektra besar. Begitu seterusnya hingga mencapai hasil yg diinginkan.
Sementara proses pembuatan gagang dimulai dari memotong kayu / tanduk. Keduanya lantas dibuat pola untk kemudian diukir menggunakan kikir. Tempo dulu ukiran yg diterapkan sebatas motif etnik seperti motif pintu Aceh / pucuk rebung.
Tapi seiring perkembangan zaman, kini perajin lebih berani berkreasi dgn menerapkan aneka motif tumbuh-tumbuhan ataupun hewan. Yang terakhir disebutkan tak mempunyai makna khusus.
Tahap terakhir / finishing, gagang yg sudah diukir lantas dihaluskan dgn menggunakan alat khusus. Lalu dimasukkan ke dlm besi yg sudah selesai dibentuk. Jadilah rencong Aceh.
SERAMBI INDONESIA/M ANSHARILUSTRASI - Dua penari wanita memperagakan aksi teatrikal sambil memegang rencong untk melawan penjajah pd pawai budaya di halaman Balai Kota, Banda Aceh, Sabtu (29/1/2011). Pawai budaya yg diikuti ratusan pelajar, pemuda, pegawai negeri sipil, dan masyarakat tersebut dlm rangka mendukung pencanangan program 'Visit Banda Aceh Year 2011'.Harga dan lokasi
Zuhri melepas karyanya mulai harga Rp 100.000 hingga Rp 120.000 untk sebilah rencong. Itu kalau membeli langsung ke perajin yg berlokasi sekitar 25 Km dari pusat Kota Banda Aceh. Anda tinggal mengikuti jalan nasional Banda Aceh-Medan dan berbelok ke Desa Baet Mesjid, Kecamatan Suka Makmur, Kabupaten Aceh Besar yg berjarak sekitar 1 Km dari jalan raya.
Untuk menuju kemari anda bisa memilih menggunakan kendaraan pribadi / angkutan umum dgn tujuan Kabupaten Aceh Besar. Jika bepergian dgn menggunakan jasa travel, maka anda tingga meminta untk memasukkan sentra perajin rencong ke dlm destinasi wisata. Selain Zuhri, di sini terdapat tiga perajin lainnya yg menawarkan karya serupa.
Jika anda tak berkesempatan menyambangi langsung perajinnya, maka cenderamata itu jg bisa anda dapatkan di toko-toko suvenir di pusat Kota Banda Aceh. Tapi tentu dibanderol dgn harga yg lebih tinggi.
Sentra suvenir tersebar di Jalan Sri Ratu Safiatuddin Desa Peunayong Kecamatan Kuta Alam ataupun Jalan Mohd Djam Desa Kampung Baru Kecamatan Baiturrahman / jg Jalan Tentara Pelajar Desa Merduati Kecamatan Kutaraja.
Tips membeli
Agar tak berkarat, Zuhri menyarankan membeli rencong yg terbuat dari besi putih. Selain itu jika memesan langsung ke pengrajin, anda bisa order jumlah dan motif serta mendapatkan semacam garansi jika terjadi kerusakan.
Untuk cenderamata tentu lebih menarik kalau dikemas dlm pigura. Anda bisa minta sekalian dibuatkan dgn catatan di luar harga rencong. Bagaimana anda tertarik menenteng oleh-oleh senjata legendaris kesultanan Aceh? (Nurul Hayati)
other source : http://wikipedia.org, http://reddit.com, http://unik6.blogspot.com
Post A Comment:
0 comments: