terjoko.blogspot.com - Barangkali ni harus menjadi perhatian kita semua, apa yg terjadi dgn mahasiswa UIN dan lembaganya, apa karena menyuarakan kebebasan sehingga dgn seenaknya melontarkan pendapat yg tak pantas?. Inilah komentar mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara yg dinilai melecehkan Nabi Muhammad dan ajarannya sehingga membuatnya dipecat dari kampusnya.
Tuah Aulia Fuadi mahasiswa tingkat lima Jurusan Ahwal Al Syakhshiyah Fakultas Syari'ah UIN Sumut menulis komentar dgn kalimat yg cukup kontroversi di akun Facebook miliknya. Satu komentar yg dinilai melakukan penistaan agama karena menyebut sebaiknya Alquran direvisi karena sudah tak sesuai dgn tuntutan zaman.
Begini tulisnya:"Penafsir tunggal itu hanya rasul dan itu pun satu. sekarang ia sudah mati jd penafsir tunggal it sdh ga ada lg. Yg sebaiknya Alquaraan itu direvisi saja. Minimal kembalikan saja urusan itu ke Negara, Biar negara saja yg merelevansikannya sesuai dgn kebutuhan zaman dan peradaban umat yg lebih progresif, modernis, teknologis dan teknogratis."
Di samping itu menurutnya umat Islam diwajibkan untk tak mengikuti Nabi Muhammad langsung secara mentah-mentah, sebab tak ada hadis yg mengharuskan itu."Dalam BERNEGARA , kita tak diwajibkan untk mengiktui NABI MUHAMMAD langsung secara mentah2. Sebab tak ada hadis yg bunyinya, 'Dabbiru siyasatakum kama ra-aitumuni udabbiru siyasati, ' aturlah politik kalian sebagaimana kalian lihat aku mengatur politikku.Yang ada adlh hadis, 'Shallu kama ra-aitumuni ushalli, ' salatlah sebagaimana kalian melihat aku salat.
Kenapa statemen ni hanya disabdakan Nabi dlm hal salat, dan tak dlm lapangan politik? Jawabannya jelas: karena salat adlh masalah ubudiyyah yg statis, tak berkembang, dan aturannya final dan terinci.
Soal politik adlh soal dinamis, dan karena dinamis maka tak ada 'politik Nabi'. Politik nabi pas sesuai pd zaman nya. Sementara sekarang bukan lg zaman nabi. tak SETIAP DALAM semua hal kita itu harus mengikuti Nabi."
Berdasarkan komentar yg dinilai menyesatkan dan menistakan agama Islam serta membuka forum itu ke media sosial, maka Tuah dipecat dari kampusnya di UIN Sumut.Hal ni dibenarkan oleh Rektor UIN Sumut Prof. Nur Ahmad Fadhil Lubis ketika dihubungi via seluler, Rabu (23/9/2015). "Iya benar, dia sudah kita pulangkan kepada orang tuanya. Itu dilakukan setelah melalui prosedur, baru kita keluarkan SK (pemecatan), " katanya . Informasi pemecatan itu awalnya dipublikasi oleh akun Imran Purba dlm postingannya di Facebook, dgn judul:"Kemarin sudah diputuskan ada pemecatan mahasiswa UINSU Medan, yg menghina Allah, Nabi SAW dan Al-Qur'an.". Postingan itu disertai dgn salinan keputusan pemecatan yg ditandatangani oleh Rektor UIN Sumut Prof. Nur Ahmad Fadhil Lubis tanggal 21 September 2015.
Tuah Aulia Fuadi merupakan mahasiswa semester V Jurusan Ahwal Al Syakhshiyah Fakultas Syari'ah UIN Sumut. Aulia mengungkapkan pikirannya di dlm akun Facebook miliknya. Tapi di dlm postingannya itu mengundang kecaman dari berbagai kalangan dan masyarakat luas dimana dia dinilai telah melecehkan Nabi Muhammad dan ajaran yg dibawakannya.
"Dahulu dizaman rasul, al QURAN itu hadir dlm wajah jelek (tampil di kulit kambeng) udah lah kepalanya botak (tak berbaris) beraroma busuk pula lg itu (yg pastinya bau bangkailah). Dahulu Alquran itu memang parah, kehadirannya primitif, beda dgn sekarang. Alquran yg sekarang sudah maju secara progresif. Ia tampil dlm wajah tampan. (di buku...." tulis Tuah Aulia dlm satu postingannya.
Postingan tulisan ni terlihat sudah dihapus dari kronologi postingan Tuah Aulia di Facebook. Tapi beberapa netizen sudah terlebih dahulu menyalin, postingan tersebut sehingga masih bisa ditelusuri. Tidak hanya itu menurut Nur Ahmad Fadhil Lubis, Tuah Aulia jg diakui beberapa orang saksi yg melihat telah terbukti melempar Alquran di hadapan mahasiswa baru saat berlangsung masa orientasi siswa (MOS). Ahmad Fadhil mengungkapkan terdapat dua poin yg membuat Tuah Aulia dipecat dari UIN pertama pelanggaran disiplin dan kedua penistaan agama. Pelanggaran disiplin termasuk saat dia menjadi instruktur MOS di UIN.
"Dia sebagai instruktur, menggunakan hal-hal di luar itu. Seperti mencampakkan Alquran ke tanah dan diambilnya kembali sambil mengeluarkan kalimat yg menjelekkan Alquran, " jelas Ahmad Fadhil. Menurutnya tindakannya itu sudah diperingatkan oleh pihak rektorat, tapi kemudian dia membuka forum tersendiri di media sosial yg dinilai mencemarkan nama baik UIN.
other source : http://fb.com, http://menurutberita.blogspot.com, http://merdeka.com
Post A Comment:
0 comments: